Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Peduli Covid-19, IMT Walisongo Bagikan 100 Masker Gratis

Gambar
TEGAL- Ikatan Mahasiswa Tegal (IMT) UIN Walisongo Semarang membagikan 100 masker gratis kepada masyarakat Tegal dalam upaya pencegahan dan mengurangi penyebaran Covid-19. Pembagian masker gratis dibagi ke tiga titik yakni wilayah Pasar Suradadi, Banjaran Adiwerna, dan Slawi yang dilakukan selama tiga hari, mulai Rabu, Jumat dan Sabtu (22-25/04). Pengurus IMT Walisongo, Misbakhul Anwar, mengatakan 100 masker dibagikan ke tiga wilayah tersebut dan ditargetkan untuk  sejumlah pekerja yang bekerja di luar rumah seperti sopir, buruh, tukang becak, petugas kebersihan pasar dan sebagainya. "Berhubung masker terbatas dari 100 buah kita bagi ke tiga titik yakni Suradadi dua lusin , Banjaran dua sampe tiga lusin dan selebihnya di Slawi," jelasnya. Misbah juga membeberkan terkait keterbatasan dana, dan  rencana awal untuk membuka donasi, namun niatnya diurungkan lantaran sudah banyak organisasi yang membuka donasi di Tegal. "Kita rembug, niatnya open donasi tapi di

Sebagai Aku....

Sebagai Aku Satu windu. Tidak !! lebih dari itu. Aku menunggu pada satu rotasi rindu Mengulang kenangan tanpa spasi Dalam nalarku yang mulai tak pasti Maka, seringkali aku Memastikan, jiwaku tak mati karena sepi Atau jatuh karena rasaku mulai rusuh Pada tiap malam berpeluk kelam Pada tiap pagi yang syarat sunyi Aku menunggu, sepucuk hibat Datang dari sisi lain sang jagat Tempat ragamu kini berkarat Ingat aku, Sebagai diri yang tak pernah alpa menanti Sebagai raga yang tak pernah lelah merasa Sebagai aku yang hingga kini masih rela menunggu, datangmu yang tanpa yakin arah dan waktu. Selamat malam untuk kamu sang pejuang rindu Semoga malam ini hatimu baik-baik saja, lagi. (Puisi ini terkhusus dipersembahkan untuk salah seorang perempuan yang pernah memiliki peran penting di IMT tahun 2018-2019) ~300618. 20.26 pm~

Ukiran Kaki

Untaian kaki. . . Dentingan jam terdengar merdu Rintikan hujan menari diatas rasa sendu Sayup terdengar melodi yang merdu Mengalun menemani kesendirianku Berat yang dulu kurasa seakan telah sirna Hanya tertinggal bekas luka Teringat masa lalu yang menampar tawa Melihat betapa bodohnya aku yang buta Kini hanya impian yang ku tatap pasti Terukir jelas disetiap denyut nadi Seribu langkah mengayuh tanpa henti Meninggalkan kebodohan yang pernah menghantui Semesta akan menjadi saksi Dimana tangan ini meraih mimpi-mimpi Cahaya surya akan terus menerangi Walau siang ditelan bumi Kugenggam erat setiap janji Loyalilitas beriringan dengan semarak suksesi Walau badai tiada henti menerjang mimipi Jiwa ini tidak akan mati Satu hal yang ku yakini Mimpi takan ingkar janji

JIKA

JIKA Oleh Ainun Fitriana Jika masa itu tiba Aku akan mengucapkan selamat datang Jika masa itu tiba Aku akan mengucapkan apa kabar? Jika masa itu tiba Aku akan mengucapkan lama tak jumpa Jika masa itu tiba Aku akan mengucapkan senang bertemu denganmu Jika masa itu tiba Aku akan mengucapkan aku rindu

Samping Kananmu

Samping Kananmu Oleh Syafiq Hamzawi Samping Kananmu Selamat pagi. Bukan bermaksud membawamu keacara motivasi. Selamat malam,ini bukan cerita horor,aku juga tidak bermaksud membawamu ke wahana rumah hantu yang ada di festival pinggir jalan itu. Karena aku... “Ayok...” “Kemana?” “Sudah,ikut saja” Aku adalah seorang mahasiswa,sama seperti dia,iya dia kekasihku. Kami satu kampus yang sama,namun berbeda fakultas. Bisa dibilang cinta kami terhalang oleh gedung fakutas itu sendiri,tapi tidak apa-apa. Berbeda fakultas tidak menghalangi kebersamaan kita,itu kata dia. Setiap malam aku datang ke tempat tinggal dia,kita makan malam dan kalau sempat kita jalan-jalan sampai larut malam. Entah mengapa itu terjadi cepat sekali,perasaan baru berangkat tiba-tiba sudah jalan pulang saja. “yasudah aku langsung pulang ya,kamu istirahat,tidur” “iyaa sayang,kamu juga langsung pulang dan tidur jangan kelayapan” ujar dia dengan senyum manisnya dan mata yang sudah mulai sipit. “Iya siap ibu n