Postingan

Korupsi Tanpa Keuntungan Pribadi: Masihkah Rasional?

Gambar
  sumber foto: CNN Indonesia Vonis terhadap Tom Lembong baru-baru ini mengundang gelombang diskusi publik. Mantan Menteri Perdagangan itu dijatuhi hukuman 4,5 tahun penjara dan denda Rp. 750 juta atas kasus impor gula yang dianggap merugikan negara hingga Rp. 194 miliar. Yang membuat banyak orang mengernyitkan dahi: ia tidak mengambil keuntungan pribadi, tidak memperkaya diri, bahkan disebut tidak punya niat jahat. Lalu, kenapa tetap dihukum? Ini bukan pertama kalinya seorang pejabat tersandung kasus kebijakan publik. Tapi vonis kali ini terasa berbeda. Lembong dikenal sebagai ekonom yang mendorong reformasi ekonomi, pasar terbuka, dan transparansi kebijakan. Yang dipersoalkan dalam kasus ini adalah keputusannya membuka peluang impor gula pada tahun 2016 tanpa koordinasi menyeluruh dengan kementerian lain. Dalam hitungan auditor, kebijakan ini menyebabkan kerugian negara karena harga gula jatuh. Tapi bukankah harga yang turun justru menguntungkan rakyat? Bukankah menteri memang d...

Bakti Sosial IMT Kom. Walisongo Semarang: Menanam Nilai Kolaborasi Ilmu, Aksi, dan Tradisi

Gambar
Foto Bersama setelah acara Ngaji Budaya   Tegal, imtwalisongo.blogspot.com – IMT Kom. Walisongo Semarang sukses menggelar   acara Bakti Sosial 2025 pada 4-6 Juli 2025 di Desa Kertaharja. Rangkaian kegiatan Bakti Sosial yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Tegal Komisariat (IMT. Kom.) Walisongo Semarang menghadirkan nuansa religius dan kearifan lokal melalui acara Pagelaran Ngaji Budaya yang berkolaborasi dengan Lesbumi (Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia). Kegiatan ini sebagai puncak acara rangkaian bakti sosial 2025 IMT Kom. Walisongo Semarang. Acara Pengajian Budaya dikemas secara unik dengan memadukan dakwah Islam dan kesenian tradisional wayang golek. Masyarakat setempat tampak antusias menghadiri acara yang digelar terbuka ini. “Acara ini sangat positif karena outputnya membawa kemanfaatan bagi kedua belah pihak yaitu IMT dan Lesbumi. Semoga syiar keislaman melalui budaya wayang maknanya bisa sampai   kepada warga Desa Kertaharja," ujar Pak Faizin se...

Paradoks Ekowisata: Menyoal Kegagalan Keberlanjutan Pembangunan di Kawasan Raja Ampat

Gambar
  Sumber: mediaindonesia.com Raja Ampat, kawasan yang selama ini dikenal sebagai simbol megabiodiversitas laut dunia dengan lebih dari 500 spesies karang dan ribuan jenis ikan kini menghadapi paradoks yang memilukan. Wilayah yang seharusnya menjadi benteng konservasi global justru menjadi objek eksploitasi industri ekstraktif, khususnya tambang nikel. Fenomena ini tidak hanya memicu krisis ekologis, tetapi juga mengguncang kepercayaan publik terhadap arah dan esensi pembangunan nasional. Alih fungsi lahan di sejumlah kawasan seperti Pulau Gag, Kawe, dan Manuran dalam beberapa bulan terakhir telah menimbulkan gelombang keresahan yang meluas. Bagi masyarakat adat, pengambilan keputusan pembangunan tanpa pelibatan mereka adalah bentuk pengabaian terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang selama ini menjadi penjaga alam Raja Ampat. Sementara itu, dari sisi ekologis, kerusakan terumbu karang, sedimentasi, dan polusi air yang timbul dari aktivitas pertambangan menunjukkan ancaman nyata t...

Ketika Aku Menjadi Maba

          Aku masih ingat hari pertama aku menjadi mahasiswa baru. Semuanya terasa begitu baru dan menantang. Dari proses pendaftaran hingga orientasi kampus, aku merasa seperti sedang berada di dunia yang sama sekali berbeda.          Aku bertemu dengan banyak orang baru, dari berbagai latar belakang dan daerah. Kami semua memiliki satu tujuan yang sama: untuk belajar dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.          Aku merasa sedikit gugup saat pertama kali mengikuti kuliah. Aku tidak tahu apa yang diharapkan dan bagaimana cara belajar di perguruan tinggi. Namun, setelah beberapa minggu, aku mulai merasa lebih nyaman dan percaya diri.            Aku juga bertemu dengan senior-senior yang sangat membantu dan mendukung. Mereka memberikan banyak saran dan tips tentang cara belajar dan menghadapi tantangan di kampus. Apalagi saya sangat terbantu seka...

Sukses! Seminar Content Wiriting IMT Waliongo Semarang Kupas Tuntas Teknik Menulis SEO-Friendly

Gambar
  Sesi foto bersama peserta, narasumber, dan panitia Semarang, imtwalisongo.blogspot.com – Adakan Seminar Content Writing IMT Kom. Walisongo Semarang di Gedung Teater IsDb SosHum UIN Walisongo Semarang pada 8 Mei 2025 . Seminar Content Writing ini mengusung tema “Strategi menjadi Content Writer Handal di Era Digital”. Acara yang diawali dengan serangkaian acara pembukaan berlangsung hikmat, dengan dihadiri 40 peserta berasal dari anggota IMT dan kalangan umum. Dalam sambutannya, sedulur Mughni selaku Dewan Pertimbangan Organisasi IMT memberikan apresiasi terhadap pengurus IMT Kom. Walisongo Semarang periode 2024/2025 "Ini sebagai warna baru IMT bisa menyelenggarakan Seminar di Teater, terima kasih pengurus karena masih mengobarkan semangat kegiatan di IMT," ujarnya. Setelah itu, peserta disambut dengan penampilan stand up comedy yang turut memeriahkan suasana seminar. Setelah acara hiburan, seminar dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber, Khoridatun...

Jalan Pulang

Di ujung senja aku berjalan,   menyusuri lorong-lorong kenangan,   di mana angin membawa bisikan,  dan tanah mengingat namaku diam-diam.   Pulang, bukan hanya tentang kembali, tetapi tentang mengurai beban,   tentang menemukan diri   yang pernah hilang di persimpangan.   Langkahku ringan kini,   cahaya di kejauhan memanggil,   sebuah rumah yang bukan dari batu,   melainkan dari rindu dan waktu.   Aku melewati bayang-bayang lama,   menyapa sepi yang dulu kutinggalkan,   menyadari, bahwa jalan pulang   selalu sabar menunggu,   meski aku berkali-kali lupa arah.   Di setiap detak malam yang sunyi,   ada doa-doa tanpa suara,   dengan tangan terangkat   yang menuntunku pulang.   Dan ketika akhirnya kutiba, tak ada gemuruh, hanya bisik bumi yang lembut berkata, "Selamat datang, yang telah lama hilang." Oleh: Dwi Rahma    

Nyore Asyik Di Pantai Alam Indah (PAI) Tegal

Gambar
          Gambar Pantai Alam Indah Tegal           Terletak di paling utaranya Kota Tegal, Tepatnya di Mintaragen, Kecamatan  Tegal Timur, cukup ditempuh sekitar 10 menit dari Alun-Alun Kota Tegal. Pantai ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan atau traveler baik lokal maupun turis luar negeri. Tidak bisa dipungkiri pantai yang dulunya hanya sarana kaum remaja untuk memancing sekarang dikelola oleh pemerintah secara berkala. Alhasil pantai tersebut dijadikan tempat wisata. Dengan harga tiket Rp. 12.000 (sudah termasuk parkir), para pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan ekosistem laut yang sangat asri. Meski tidak berpasir putih, tidak menjadikan pantai ini terlihat kotor. Pasalnya banyak petugas kebersihan yang senantiasa membersihkan pantai dari pagi hingga menjelang malam. Dengan pantainya yang luas dan lebar bisa menjadi lahan rekreasi bagi keluarga tersayang, terkhusus anak-anak untuk bermain pasir. ...