Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

Paradoks Ekowisata: Menyoal Kegagalan Keberlanjutan Pembangunan di Kawasan Raja Ampat

Gambar
  Sumber: mediaindonesia.com Raja Ampat, kawasan yang selama ini dikenal sebagai simbol megabiodiversitas laut dunia dengan lebih dari 500 spesies karang dan ribuan jenis ikan kini menghadapi paradoks yang memilukan. Wilayah yang seharusnya menjadi benteng konservasi global justru menjadi objek eksploitasi industri ekstraktif, khususnya tambang nikel. Fenomena ini tidak hanya memicu krisis ekologis, tetapi juga mengguncang kepercayaan publik terhadap arah dan esensi pembangunan nasional. Alih fungsi lahan di sejumlah kawasan seperti Pulau Gag, Kawe, dan Manuran dalam beberapa bulan terakhir telah menimbulkan gelombang keresahan yang meluas. Bagi masyarakat adat, pengambilan keputusan pembangunan tanpa pelibatan mereka adalah bentuk pengabaian terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang selama ini menjadi penjaga alam Raja Ampat. Sementara itu, dari sisi ekologis, kerusakan terumbu karang, sedimentasi, dan polusi air yang timbul dari aktivitas pertambangan menunjukkan ancaman nyata t...