IMT Walisongo, Meraih Ridho Dengan Berbagi Lewat Santunan Anak Yatim


 TEGAL – Ikatan Mahasiswa Tegal (IMT) UIN Walisongo Semarang menggelar acara santunan anak yatim di Panti Asuhan Darussalam Kalibakung, Balapulang, Tegal. Dihadiri oleh pengurus, DPO dan Pembina IMT Walisongo Semarang serta pengasuh dan 22 santri Panti Asuhan Darussalam, Sabtu, (19/9/20).

Menurut penuturan ketua acara, Rahma Albia menjelaskan IMT Walisongo mengangkat tema Berbagi Bersama untuk Meraih Ridho-Nya, dengan tujuan untuk menumbuhkan jiwa sosial.

“Diharapkan IMT Walisongo berantusias untuk menumbuhkan jiwa sosial dan rasa peduli para anggota dan pengurus IMT Walisongo di lingkungan masyarakat khususnya untuk anak-anak yatim” tutur Rahma.

Ketua umum IMT Walisongo, Muhammad Aqil Qolbi juga menjelaskan bahwa tujuan utama diadakannya acara santunan ini adalah tidak hanya sebagai salah satu program kerja yang sudah dirancang.

“Tujuan utama diadakannya acara santunan ini adalah untuk menjalin tali silaturrahmi antar sesama dan mengetuk kepekaan saling menolong, untuk belajar memberikan sebagian rizki yang kita peroleh dengan mengadakan santunan serta menjalankan tugas yang sudah dirancang oleh pengurus dan memuliakan anak yatim” jelasnya.

Konsep acara pada santunan tahun ini diantaranya pembacaan arwah jamak, pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, sambutan-sambutan, pemberian motivasi anak-anak panti, ice breaking (hiburan), dan acara inti yaitu santunan.

“Dengan adanya selingan pertanyaan pada ice breaking, yang diinginkan bukan hanya jawaban yang benar, namun kemauan dan rasa percaya diri berani berbicara di depan”ujar Shinta.

Para santri mengikuti acara ini dengan hikmat. Pada saat ice breaking, tidak sedikit santri yang mendapat hadiah karena menjawab pertanyaan. Salah satunya adalah Muhammad Wafa Ubaidillah.

“Saya merasa senang, semoga tetap sukses dan semoga tetap melaksanakan kegiatan seperti ini kepada yang lain. Yang menarik dari acara ini adalah kepedulian pada orang yang tidak punya orang tua” ujar Wafa.

Pembina yang hadir dalam acara tersebut adalah Pak Fathuri. Beliau memberikan harapan agar tahun depan bisa terjun langsung ke masyarakat, tidak hanya dalam satu cangkupan. 

“Bagus, harapan buat kedepan biar bisa terjun langsung ke masyarakat biar cangkupannya luas, kalau di panti asuhan kan cangkupannya hanya satu pondok” pungkasnya.

Banyak uang bukanlah jaminan kepuasan hidup. Berbagi, bersyukur dan saling menyayangi itulah kunci kepuasan hidup.


Penulis : Musthofa Abdillah 

Editor : Riska Sulistiani

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekan Ramadhan IMT: Tebar Kebaikan di Bulan Keberkahan

Ekstrovert, Introvert, dan Ambivert. Manakah Kepribadianmu?

IMT Walisongo Cup Ajang Bergengsi Yang Selalu Dinanti